Kamis, 28 Desember 2017

Perkuat Penanganan Hoax, Polri Bentuk Biro Multimedia

JAKARTA- (28/12/2017) Mabes Polri meningkatkan pengawasan terhadap media sosial yang menyebarkan hoax menjelang Pilkada) serentak 2018.

“Memang fenomena sekarang medsos menjadi satu alat untuk mencapai tujuan bermacam-macam,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Mohammad Iqbal di Jakarta, Rabu (27/12/2017)

Iqbal mengatakan polisi diberi amanat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta menangani penyebaran hoax melalui medsos.

Iqbal menyatakan Mabes Polri serius menangani penyebaran hoax dengan memperkuat struktur kelembagaan seperti Biro Multimedia Divisi Humas dan Direktorat Siber, Badan Reserse Kriminal.

Polri, menurut Iqbal, mengayomi masyarakat untuk memelihara keamanan dan ketertiban melalui cara preemtif dan preventif terhadap pengguna medsos.

Mabes Polri juga menggelar diskusi yang berkaitan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar masyarakat dan warganet tidak percaya dan mewaspadai hoax.

Iqbal mengimbau para bakal calon kepala daerah dan legislator bersaing secara fair, santun dan tidak menghalalkan segala cara atau menghasut masyarakat.

Mabes Polri akan menandatangani nota kesepahaman dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. (Seruni.com / Bhayangkara Indonesia News).

Senin, 25 Desember 2017

Cek Keaslian BPKB Anda Dengan 5 Tips dari Korlantas Polri

JAKARTA - (25/12/2017). Korlantas Polri memberikan 5 tips cara mendeteksi keaslian BPKB. Hal tersebut disampaikan oleh Kasubdit Ditregident Korlantas Polri, Kombes Pol. Priyanto.

Pertama, bahan cover yang digunakan BPKB asli lebih mengkilap dibandingkan yang palsu (agak buram).

Kedua, hologram di halaman paling depan atau pertama akan berubah warna jadi kuning saat diterawang bila itu BPKB palsu. Sedangkan BPKB asli, warnanya abu-abu dan tidak akan berubah jika diterawang.

Ketiga, nomor seri di bawah hologram dimaksudkan untuk membedakan domisili. Namun, untuk detailnya hanya ada di Korlantas dan tidak bisa dipublikasikan.

Selanjutnya, pada ciri keempat ada pada bagian identitas pemilik kendaraan. Di BPKB palsu hanya sekedar mengubah data kendaraan saja, sedangkan data pemilik kendaraan tidak diubah.

“Di bagian identitas kendaraan banyak yang dihapus kemudian di print ulang. Ini jelas kelihatan,” jelas Kombes Pol. Priyanto.

Untuk yang kelima, ada pada halaman-14. Jika BPKB asli terlihat lambang Korlantas bila disinari cahaya ultraviolet. Saat diraba, kertas akan terasa kasar karena logo Korlantas timbul.

“Kalau asli di ultraviolet akan timbul angka dan huruf bermacam-macam. Itu BPKB asli. Sedang yang palsu logonya rata,” terangnya. (vi/lm/rp).

Sumber : Multimedianews.polri.go.id

Rabu, 20 Desember 2017

Kapolres Kebumen Gelar Makan Siang Bersama Awak Media dan Pegiat Medsos

KEBUMEN - (20/12/2017) Suasana santai penuh keakraban dan rasa kekeluargaan nampak jelas dalam acara Temu Sapa dilanjutkan makan siang bersama awak media dan pegiat media sosial yang digelar Polres Kebumen, Rabu (20/12).

Acara yang diinisiasi langsung oleh Kapolres Kebumen, AKBP. Arief Bahtiar, SIK, MM ini bertujuan membangun sinergi dan saling kesepahaman antara Institusi Polri dan pegiat media. Keistimewaan acara ini adalah dikumpulkannya para admin Grup Facebook dan pengelola media online yang ada di Kebumen.

Jika pejabat polres Kebumen sebelumnya hanya mengundang wartawan cetak dan elektronik, kali ini Kapolres membangun tradisi baru dengan mengundang pegiat media sosial untuk berdialog dan bersilaturahmi.

"Kami dari polri ingin membangun sinergi dan kerjasama yang harmonis dengan para wartawan termasuk pegiat media sosial"' ucap Kapolres Kebumen, AKBP. Arief Bahtiar, SIK, MM dalam sambutan pembukaan dialog.

Arief juga menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai perkenalan dan kulonuwun sebagai pejabat baru, dengan harapan bisa membangun kerjasama untuk mewujudkan Kebumen yang aman dan kondusif.

"Para jurnalis dan pegiat media memiliki peran yang strategis dalam membangun opini dan mengarahkan pandangan masyarakat. Saya kurang sependapat dengan istilah Bad News ia Good News" lanjut perwira polisi kelahiran Jakarta tersebut.

Dalam acara Temu Sapa di Fittenan Resto hari ini dihadiri para selebritis medsos dan admin Grup Facebook seperti Berita Kebumen (BK), Lebih Dari Sekedar Kebumen (LDSK), Suara Rakyat Kebumen (SRK), Gerakan Anti Hoax (GERAX) serta Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Kebumen. Disamping para wartawan yang sudah lama bersinergi dengan Polres Kebumen seperti dari koran Suara Merdeka, Kebumen Ekspres, inikebumen media online dan reporter radio.

Banyak pertanyaan dan usulan yang dikemukakan para Netizen (istilah untuk pegiat medsos) seperti masalah razia lalu lintas, proses pembuatan SIM, SKCK dan penanganan kasus korupsi di Kebumen.

Komper Wardopo, sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kebumen yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan keprihatinannya dengan maraknya konten Hoax dan ujaran kebencian di media sosial. Dia berharap ada semacam sosialisasi dan literasi kepada pegiat medsos untuk membudayakan sehat berinternet.

Hal ini ini didukung oleh salah satu admin Grup Facebook Berita Kebumen, Ariyanto yang mengungkapkan pentingnya filter terhadap postingan para member. Grup FB Berita Kebumen adalah grup FB terbesar dan pertama di Kebumen dengan lebih dari 300 ribu member.

Sementara Sujud Sugiarto, salah satu pegiat medsos lebih menyoroti pentingnya media sosial sebagai wahana mendorong penanganan korupsi agar lebih proaktif. Dia mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus korupsi dapat dimulai dari bukti petunjuk yang diposting oleh para netizen.

Dalam tanggapannya, Kapolres Kebumen yang hadir bersama istri mengucapkan rasa terimakasih atas respon positif para netizen Kebumen. Dia berjanji akan menggelar diskusi dengan para netizen secara rutin, paling tidak sebulan sekali.

Acara yang berlangsung hingga pukul 14.00 WIB tersebut makin lengkap dengan makan siang bersama sambil ngobrol santai dan tidak lupa saling ber-swa foto bersama Kapolres Kebumen. (Arief Luqman El Hakiem / Bhayangkara Indonesia News).

Minggu, 17 Desember 2017

AKBP. Arief Bahtiar, Menjabat Langsung Menggebrak


Kapolres Kebumen, AKBP. Arief Bahtiar, SIK, MM bersama istri memasuki mapolres dengan sambutan pedang pora.



KEBUMEN - (18/12/2017) AKBP. Arief Bahtiar, SIK, MM telah resmi, sah dan lengkap menjabat sebagai Kapolres Kebumen setelah digelar acara Kenal Pamit yang digelar di lapangan tenis komplek Mapolres Kebumen, Selasa (12/12). Sehari sebelumnya AKBP. Arief Bahtiar dilantik oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Condro Kirono, MM, M.Hum di Gedung Borobudur Mapolda Jawa Tengah.

Acara Kenal Pamit sebagai tradisi untuk mengenalkan pejabat baru dan pamitan pejabat lama Polres Kebumen diwarnai suasana haru dan syahdu. AKBP. Titi Hastuti, S.Sos yang baru menjabat selama 8 bulan di Polres Kebumen harus mengemban amanah baru di lingkungan Akademi Kepolisian Semarang. Jajaran Forkimimda Kebumen dan berbagai lapisan masyarakat Kebumen turut hadir menyambut Kapolres baru dan melepas kepergian Kapolres lama.

Doa dan ucapan selamat mengalir tulus dari pejabat dan masyarakat Kebumen untuk Ibu Titi yang hadir didampingi oleh suami tercinta. Suasana makin lengkap dengan acara salam-salaman dan menyanyi bersama. Acara yang berlangsung hingga waktu Asar tersebut diakhiri dengan pelepasan Bu Titi dengan tradisi pedang pora dan kapet merah sampai di atas mobil ayang akan membawanya menuju tugas baru.

Jajaran Forkompimda Kebumen (Kajari, Kapolres baru, Bupati, Kapolres lama, Ketua DPRD, Dandim, Ketua PN)
AKBP. Arief Bahtiar adalah pejabat baru Polres Kebumen yang sudah tidak asing lagi dengan lingkungan masyarakat Jawa Tengah termasuk Kebumen. Beliau pernah menjabat di beberapa Polres di wilayah Polda Jawa Tengah seperti Brebes, Banyumas, Jepara, Pekalongan, Semarang dan jabatan terakhirnnya adalah Kepala SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polda Jateng.

Sehari setelah memegang tongkat komando Polres Kebumen, Arief langsung tancap gas. Beliau mengadakan ramah tamah dan pembinaan internal anggota secara lesehan di lapangan tenis Mapolres Kebumen. Beliau juga melakukan pengecekan ruang tahanan Polres untuk memastikan kondisinya bersih dan para tahanan juga diperlakukan dengan baik.

Hari Rabu (13/12) AKBP. Arief Bahtiar melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor pejabat Forkompimda Kebumen. Meski kemarin hari Selasa (12/12) sudah diadakan acara kenal pamit Pejabat Kapolres Kebumen, silaturahmi itu agar Kapolres Kebumen semakin lebih dekat dengan jajaran Forkopimda. Salah satunya dengan bersilaturahmi. Adapun yang dikunjungi Kapolres Kebumen itu adalah, Kodim 0709 Kebumen, Kantor Kejaksaan Negeri Kebumen, dan Kantor Pengadilan Negeri Kebumen.

Kapolres Kebumen, AKBP. Arief Bahtiar berfoto bersama jajaran perwira Kodim 0709 Kebumen.

Malam hari Rabu (13/12) dinihari, Arief Bahtiar langsung mengunjungi beberapa Mapolsek, diantaranya Polsek Kutowinangun, Prembun dan Poncowarno. Dalam pengecekannya Kapolres tidak sendiri. Namun, polisi nomor satu di Kebumen itu mengajak pejabat utama Polres Kebumen untuk melakukan pengecekan bersamanya. Kapolres Kebumen, saat dihubungi melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, mengatakan jika kegiatan dilakukan secara mendadak untuk mengetahui langsung situasi kondisi Polsek saat malam hari.

Kapolres Kebumen, AKBP. Arief Bahtiar didampingi pejabat utama polres melakukan sidak ke Mapolsek Prembun.

Di hari ke 4 menjabat sebagai Kapolres Kebumen, tiba tiba AKBP Arief Bahtiar ingin berkunjung ke Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Kebumen. AKBP Arief Bahtiar bersama dengan pejabat utama Polres Kebumen menyambangi anak anak yatim, maupun anak anak piatu di panti asuhan itu. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Usaha dan doa mampu membelokan nasib seseorang. Itulah yang diucapkan Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar saat mengunjungi Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Jalan Mayjend Sutoyo Kebumen, mengajak anak anak panti mengikuti seleksi penerimaan Polri, Jumat (15/12) siang.
Kapolres Kebumen, AKBP. Arief Bahtiar memberikan santunan di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Kebumen. 
Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar, S.I.K.,M.M, dengan didampingi pejabat utama Polres Kebumen melaksanakan silaturahim dikediaman Bapak KH.Nursodik selaku ketua MUI Kebumen, Jumat (15/12/2017).
Kapolres berserta rombongan disambut baik oleh ketua MUI Kebumen KH Nursodik yang juga selaku pengasuh pondok pesantren mambaul iksan yang terletak di lingkungan Masjid Agung Kauman Karanganyar.
Dalam kesempatan ramah tamah ini, selain untuk memperkenalkan diri Kapolres juga ingin mengenal lebih dekat dengan para tokoh agama yang ada diwilayah Kebupaten Kebumen, ” Saya berharap nantinya para tokoh agama ini bisa bersinergi dan membantu tugas-tugas Kepolisian kedepan, khususnya di wilayah hukum Polres Kebumen” Ucap Kapolres. (ALH /Bhayangkara Indonesia News / maspolinnews.blogspot.co.id)
Kapolres Kebumen, AKBP. Arief Bahtiar bersilaturahmi ke Ketua MUI Kebumen, KH. Nursodik.

Menteri Desa Dorong Setiap Desa Miliki BUMDes Yang Produktif

BANDUNG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo, mengunjungi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sukamenak di Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Jumat (12/8). Bumdes ini dinilai sebagai salah satu bumdes terbaik di Jawa Barat.

Dalam kegiatan tersebut, Eko mengatakan Bumdes Sukamenak yang memberikan pelayanan air bersih bagi 806 pelanggannya sejak 2007 ini telah sangat maju, manajemennya laiknya perusahaan di kawasan perkotaan. Eko mendorong Bumdes Sukamenak untuk membuka unit usaha lainnya, selain pelayanan air bersih.

"Kalau sudah maju seperti ini bumdesnya, bisa dikembangkan dengan membuka unit usaha baru. Seperti dengan Bulog, membangun gudang pangan berkapasitas 50 ton sebagai feeder Bulog. Bisa juga untuk menyelesaikan problem pertanian dengan mendirikan unit pengelolaan pascapanen," kata Eko dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.

Bumdes pun, katanya, bisa menggali potensi kaum perempuan atau ibu rumah tangga di desa tersebut untuk membangun usaha rumahan di bidang olahan makanan atau kerajinan. Peluang lainnya, dengan membuka unit usaha pemotongan ayam sehingga ayam tidak usah dipotong di lokasi pemesan.

"Banyak daerah pertanian belum memiliki produk unggulan. Kalau tidak ada produk unggulan, tidak ada skala ekonomi. Akhirnya, harga hasil pertanian tidak terkendali dan berimbas pada jatuhnya harga," katanya

Setiap bumdes, katanya, lebih mengetahui kebutuhan masing-masing masyarakat atau peluang untuk diusahakan. Jika bumdes terus berkembang dengan memberdayakan masyarakat desanya, maka tingkat ekonomi di desa tersebut akan meningkat dan berujung pada kemajuan daerahnya.

Setiap desa di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung , kata Eko, seharusnya sudah memiliki bumdes yang maju seperti Bumdes Sukamenak. Dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat sampai kabupaten, katanya, sangat besar. Setiap desa di
Kabupaten Bandung , ucapnya, bisa mendapat dana Rp 1,8 miliar untuk pembangunan desa.

Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan mengatakan dari 270 desa di Kabupaten Bandung , 120 di antaranya memiliki bumdes. Sebagian besar bergerak di bidang penyediaan air bersih, pasar desa, sewa sarana olah raga, koperasi, dan jasa perdagangan.

"Pengembangan bumdes ini terkendala oleh tidak adanya follow up setelah bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi diberikan. Ini hasil evaluasi kami terhadap beberapa program bantuan yang diberikan. Tidak ada pembinaan lanjutan dari kementerian," katanya.

Gun Gun mengatakan perekonomian desa bisa maju dengan memberdayakan potensi yang dimilikinya, seperti potensi pertanian, peternakan, perikanan, dan olahan pangan. Jangan sampai, masyarakat desa yang awalnya petani beralih menjadi buruh industri, sedangkan potensi pertanian di wilayahnya ditinggalkan.

Bumdes Sukamenak yang memberikan pelayanan air bersih kepada 806 pelanggan memiliki lima sumur air dalam dengan distribusi sistem gravitasi. Bermodal awal Rp 13,25 juta dari BPMPD Kabupaten Bandung , bumdes ini kini beromzet Rp 25 juta sampai Rp 30 juta per bulan. (sam)

Sumber : tribunjabar.com

Menteri Desa ; Mulai 2018 Proyek Dana Desa Tidak Boleh Melibatkan Kontraktor

JAKARTA – Mulai 2018, proyek pembangunan yang menggunakan Dana Desa (DD) tidak boleh lagi melibatkan kontraktor atau pihak ketiga.

Sebelumnya, sesuai dengan aturan bahwa apabila pengerjaan proyek diatas Rp 200 juta maka harus melibatkan pihak ketiga.

Menurut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, aturan ternyata ini tidak memberikan efek yang baik.

Oleh karena itu ke depan penggunan DD tidak limpahkan ke pihak ketiga.

Kenapa tidak kontraktor, kata Eko, ini dilakukan agar perputaran anggaran terjadi di desa.

Mulai dari pembelian material, tenaga kerja, dan perputaran Dana Desa tersebut berimbas terhadap masyarakat desa.

“Kita menargetkan 30 persen dari DD itu dipakai bayar upah tenaga kerja di desa,” katanya pada seminar nasional di Jambi, kemarin.

Dari sekitar Rp 60 Triliun Dana Desa yang digelontorkan dari APBN, paling tidak 30 persen atau sekitar Rp 18 Triliun dinikmati masyarakat dalam bentuk upah sebagai tenaga kerja.

Asumsinya, apabila proyek pengerjaan secara swakelola banyak tenaga kerja yang terserap.

Selain itu, toko bangunan sebagai penyedia material juga mendapatkan dampak dari DD ini. ” Multiplier effect ini yang semula kita rencanakan” katanya.

Kemudian, untuk pembangunan jalan, ia menyarankan pembangunan dilakukan menggunaan paving blok. Selain lebih murah penggunaan paving juga memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Realistisnya, paving akan dibuat oleh masyarakat dan dibeli untuk pembangunan desa,” pungkasnya.

Dengan pengelolaan yang dibantu dengan kementrian terkait, optimis tahun 2018 dari dana desa yang dikucurkan akan menyerap 10 juta tenaga kerja. Dan ini memerlukan dukungan dari berbagi pihak dan keseriusan bekerja.

“Jika ini dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan peningkatan kesejahteraan,” katanya.

Ketika ditanyakan, bagai mana jika Dana Desa langsung dikirim ke rekening desa. Harapan ini dilontarkan oleh salah satu kepala desa untuk memotong birokrasi pencairan Dana Desa. Menurut Eko ini malah kan menjadi maslaah baru.

Dijelaskannya, di Indonesia ada 741 ribu desa. Jika langsung disampaikan ke desa maka tidak kondusif. Oleh karena itu menurutnya, perlu peran kabupaten sebagai perpanjangan tangan dari kementerian. (nur/jpnn)

Editor: irsad ibrahim

Sumber : rakyatsulsel.com

Senin, 11 Desember 2017

AKBP. Titi Hastuti, Pengabdian 8 Bulan di Kota Beriman



Kebumen - (11/12/2017). AKBP. Titi Hastuti, S.Sos telah resmi mengakhiri pengabdiannya di Kebumen dalam acara sertijab Gedung Borobudur Mapolda Jawa Tengah, Senin (11/12). Beliau menyerahkan tongkat komando Kepala Kepolisian Resor Kebumen kepada AKBP. Arief Bahtiar, SIK, MM yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polda Jawa Tengah. Dalam Surat Telegram Kapolri Nomor : ST 2754 / XI / 2017 tertanggal 16-11-2017, AKBP. Titi Hastuti menduduki jabatan baru sebagai Kasubbagum Bagrenmin AKPOL Lemdiklat Polri, Semarang.

Kepemimpinan Bu Titi, sapaan akrab polwan kelahiran Purwokerto 49 tahun silam, terbilang singkat dan mendadak. Namun, rotasi dan pergantian pejabat di tubuh Korps Bhayangkara adalah hal yang biasa dan wajar demi efektifitas pelayanan dan pengamanan masyarakat. Dimanapun dan kapanpun ditugaskan, bagi anggota korps baju coklat harus siap penuh semangat.

Polwan yang memulai karir di kepolisian melalui jalur SEPA (Sekolah Perwira) di Akademi Kepolisian Semarang ini memimpin Polres Kebumen sejak 5 April 2017. Selama 8 bulan, atau tepatnya 250 hari, Bu Titi melewati masa-masa kebersamaan bersama masyarakat Kebumen. Latar belakang pendidikan sarjana sosial yang diperolehnya di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, membuat gaya kepemimpinaan Bu Titi lebih luwes dan humanis. Pendekatan kasih sayang dan kekeluargaan adalah wujud kematangan dirinya sebagai perwira polisi yang berangkat dari jalur sarjana.

Meski hanya 8 bulan masa penagbdian di Polres Kebumen, polwan ramah dan keibuan ini mencatatkan beberapa rekor dan prestasi yang patut dibanggakan. Berikut adalah catatan 250 hari ketika Bu Titi melayani masyarakat pesisir selatan Jawa Tengah bersama jajaran polres Kebumen.

Polwan Pertama Yang Memimpin Polres Kebumen

Selama ini Polres Kebumen selalu dikepalai oleh kaum pria. Bu Titi Hastuti menjadi polwan pertama yang membuat rekor dengan menjadi orang nomor satu di jajaran Polres Kebumen. Bersama 2 pejabat utama yang juga polwan (Kompol. Umy Mariati, Wakapolres dan AKBP. Sriyani, Kabag Sumda), Bu Titi dikenal sebagai 3 Srikandi Polres Kebumen. Kondisi terasa istimewa karena pelantikan beliau pada bulan April sehingga menjadi kado terindah di Hari Kartini bagi masyarakat Kebumen khususnya kaum hawa.

Perwira Jalur Sarjana Pertama Yang Memimpin Polres Kebumen

Hal ini menjadi penting dan relevan untuk dicatat karena latar belakang jalur perwira turut mewarnai model kepemimpinan. Perwira polisi dengan latar belakang sarjana umumnya memiliki kematangan dan kedewasaan sikap, sehingga pola pendekatan dalam mengarahkan anak buah lebih humanis. Hubungan yang dibangun dengan jajaran Forkompimda ( Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) juga warga Kebumen secara umum juga lebih luwes dan cair.

Prioritas Pada Penguatan Internal

Ini mungkin tidak terlalu diekspose oleh media sehingga khalayak Kebumen tidak banyak mengetahui bahwa prioritas utama Bu Titi di Kebumen adalah konsolidasi internal Polres Kebumen, peningkatan kapasitas personil, pembinaan mental anggota, perubahan mindset pelayanan dan penguatan tim kerja yang solid. Pembenahan manajemen anggaran dan penyusunan rencana kegiatan yang matang menjadi titik berat Polwan yang pengalaman 7 tahun di Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Mabes Polri.

Menerima Hibah Tanah dan Banguna Polsek

Bu Titi menjalin hubungan yang harmonis dengan jajaran Forkompimda dalam hal ini Bupati Kebumen diwujudkan dengan keberhasilan Polri menerima hibah dari Pemerintah Kabupaten Kebumen berupa tanah dan bangunan megah berlantai 2, Mapolsek Sruweng yang berada di jalur utama Yogyakarta – Jakarta. Bu Titi juga berhasil melakukan negosiasi dengan salah satu warga Kebumen dalam polemik tanah yang dibangun Mapolsek Kutowinangun, dimana akhirnya warga tersebut secara sukarela menyerahkan tanah tersebut kepada Polres Kebumen.

Menyelenggarakan Binlat Calon Anggota Polri

Program ini adalah instruksi langsung Kapolri, Jenderal Polisi Prof. Drs. HM. Tito Karnavian, MA, Ph.D agar setiap polres menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan bagi anak muda /pelajar yang ingin mengabdi sebagai anggota Polri. Namun Bu Titi dengan sigap melakukan komunikasi dengan pemda sehingga mendapat anggaran dari APBD untuk menyelenggarakan Binlat bagi ratusan pelajar Kebumen yang akan mendaftar polisi.

Membentuk Polisi Pariwisata

Ini adalah langkah maju Bu Titi dengan Polres Kebumen untuk mendukung program pemerintah daerah menjadikan Kebumen sebagai Kota Tujuan Wisata. Wilayah Kebumen yang kaya akan potensi wisata alamnya mengispirasi Bu Titi membentuk satuan khusus Polisi Wisata dibawah Bag. Obvit untuk melayani dan menjaga secara khusus obyek wisata yang ada di Kebumen. Polisi Wisata ini memiliki ciri khas menarik dengan dasi merah dan seragam kombinasi coklat merah hati.

Jumat Berkah dan Bedah Rumah

Sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat, Bu Titi bersama jajaran Satuan Lalulintas menggagas kegiatan humanis kepolisian berupa Jumat Berkah dan Bedah Rumah. Jumat Berkah adalah aksi para polwan polres Kebumen untuk berbagi paket makan siag dengan kaum dhuafa dan masyarakat Kebumen yang tidak mampu setiap selepas Shalat Jumat. Sementara Bedah Rumah adalah adalah inisiatif Kapolres Kebumen untuk menghimpun dana sukarela dari anggota dan kolega untuk membantu merenovasi rumah tinggal warga Kebumen yang tidak layak huni.

Rekor, Penggerebekan Judi Togel Dengan Barang Diatas 30 Juta Rupiah

Komitmen Bu Titi untuk menjadikan Kebumen betul-betul sebagai Kota Beriman nampaknya bukan main-main. Beliau secara rutin melakukan razia penyakit masyarakat meliputi tindak asusila, miras dan perjudian. Untuk perjudian bahkan Bu Titi turun langsung melakukan pengintaian selama 2 jam di tengah malam untuk menangkap bandar judi togel. Perjuangan Bu Titi dan jajarannya membuahkan hasil ketika berhasil meringkus kawanan bandar judi togel dengan barang bukti uang lebih dari 30 juta rupiah. Sebuah rekor untuk pengungkapan kasus perjuadian togel yang marak di Kebumen.

Membentuk Pasukan Cyber Polri - GERAX

Bu Titi menggandeng komuitas media sosial, Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan MASPOLIN (Masyarakat Polisi Indonesia) untuk mengantisipasi kejahatan media sosial. Hoax dan ujaran kebencian terbukti telah merusak sendi-sendi persatuan bangsa sehingga Presiden Joko Widodo dan Kapolri memberi instruksi khusus kepada jajaran kepolisian untuk membentuk Pasukan Cyber. Pasukan Cyber Polres Kebumen dideklarasikan oleh Kapolres bersama Forkompimda pada 31 Agustus 2017 di Mapolres Kebumen. Pasukan Cyber Polres Kebumen disebut GERAX (Generasi Anti Hoax) beranggotakan ribuan pelajar setingkat SMA yang dibina, dididik dan dilatih untuk melawan kejahatan media sosial.

Demikianlah beberapa catatan AKBP. Titi Hastuti, S.Sos selama menjadi Kepala Kepolisian Resor Kebumen.

Arief Luqman El Hakiem
Katua Relawan TIK Kabupaten Kebumen,

Kabid.  Branding Polri & Kemitraan pada Bhayangkara Indoensia News / Investigative Journalisme.