Maspolin kependekan dari
Masyarakat Polisi Indonesia adalah komunitas masyarakat yang concern dan peduli dengan instistusi
kepolisian. Pertama kali terbentuk dari interaksi di media sosial Facebook kemudian semakin intens dalam
diskusi di media WhatsApp. Pegiatnya
lintas wilayah dan profesi, dari masyarakat biasa, para jurnailis dan awak
media, pengusaha, mahasiswa, pengacara, aktifis sosial dan polisi yang masih
berdinas aktif. Kami sering menyebut para pegiat Maspolin dengan istilah Netizen Polri.
Para pegiat Maspolin secara aktif
melakukan conter opini dan mengangkat
berita-berita seputar kegiatan polisi di media sosial dan website. Kami secara
proaktif berkomunikasi dengan jajaran kepolisian di tiap-tiap polres untuk
mendapatkan berita kegiatan, kemudian dioalah dan di-viral-kan di media sosial.
Tujuannya adalah meminimalisir opini negative tentang intistusi kepolisian dan
mengangkat citra Polri sebagaimana mestiya. Para pegiat Maspolin sadar bahwa
Polri secara institusi adalah lembaga Negara yang terbentuk berdasar peraturan
perundang-undangan, dibiaya dengan uang rakyat dengan tujuan menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat. Sudah sepantasnya, kita sebagai warga Negara bertanggung
jawab mengawasi dan menjaga institusi kepolisian dari kerusakan dan sari setiap
upaya untuk melemahkannya.
Sejarah lahirnya Maspolin tidak bisa
dilepaskan dari tokoh hebat Stanley S Sumampouw,
seorang pengusaha Jakarta berdarah Manado yang sekian lama berinteraksi dengan
institusi Polri. Kami kenal melalui media sosial Facebook dan sama-sama
tergabung dalam Grup WhatsApp Halo Dunia Polda Jatim. Saat itu Kabid Humas
Polda Jatim, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono secara aktif mewadahi para
Netizen Polri dalam grup WhatsApp. Dimotori oleh seorang telenta muda, Master
Serching Engine Optimizing (SEO), Mohammad Khoirul Amin dan para Netizen Polri
dari Jawa Timur, Halo Dunia berkembang menjadi komuitas pecinta Polri yang
aktif di media sosial dan media online.
Beberapa Kapolres dan petinggi
Polri dari berbagai daerah akhirnya juga bergabung dalam Grup Halo Dunia. Saya ikut
aktif menulis dan menawarkan ide untuk mengelola manajemen media serta public
relation Polri. Beberapa grup Facebook dibuat dimana saya terlibat sebagai
moderator dan pengurus.
Awal September 2016 Bang Stanley
Sumampouw menghubungi saya secara pribadi melalui WhatsApp dan saluran telepon.
Dia mengajak saya untuk membuat komunitas yang lebih greget dan universal guna
mewadahi semanat dan antusiasme netizen dalam menjaga institusi Polri. Setelah melalui
diskusi intensif, akhirnya kami sepakaat membentuk komunitas baru Masyarakat
dan Polisi Indonesia, tepatnya tanggal 22 Sepetember 2016 dibuat Grup Facebook
bernama Masyarakat dan Polisi Indonesia, diikuti Grup WhatsApp Forum Diskusi Masyarakat
dan Polisi Indonesia.
Untuk lebih menguatkan komunitas,
saya mengusulkan sebuah akronim MASPOLIN yang merupakan kependekan dari
Masyarakat Polisi Indonesia. Saya kemukakan argument dan program ke depannya. Polisi
sebagai kata sifat untuk kata benda masyarakat, yang berrarti masyarakat yang
bersifat polisi, maksudnya masyarakat yang tertib, rasional, beradab dan
teratur. Tanggal 29 september 2016 saya menyusun company profile maspolin dengan judul Lebih Dekat dengan Maspolin,
berisi latar belakang, visi, misi dan program kerja komunitas.
Kemudian daripada itu, Bang
Stanley Sumampouw meminta saya untuk membuat gambar dan logo guna dipasang di
Grup Facebook maupun grup WhatsApp. Saya menawarkan beberap alternative icon,
seperti gambar sketsa Polisi Hoegeng Imam Santoso dan kartun Promoter. Namun menurut
Bang Stanley, gambar Hoegeng terlalu berat nanti beban moralnya. Akhirnya dipilih
foto polisi naik sepeda onthel, dengan tokoh Kapolres Klaten saat itu, AKBP
Faizal. Nampak merakyat dan artistic.
Untuk logo saya mengolah dari
desain logo Intistusi Polri dengan modifiasi sedikit. Tanggal 4 Oktober 2016,
malam hari saya ajukan logo yang saya buat dengan warna dan bentuk mirip logo
kepolisian. Perisai berwarna kuning emas dan hitam, di tengahnya melintang
tulisan MASPOLIN, diatasnya ada tiga bintang melambangkan Tribrata, kemudian di
bawah ada pita bertuliskan Masyarakat Polisi Indoensia. Jadilah logo resmi Maspolin
yang disiapkan untuk kepentingan surat menyurat dan kedinasan.
Dengan menggunakan logo mirip
institusi Polri, diharpkan para pegiat Maspolin sadar bahwa mereka bagian yang
tak terpisahkan dari institusi polri, wajib menjaga kehormatan dan kewibawaan
korps Bhayangkara di manapun berada. Hingga saat ini, Maspolin terus berkembang
dan mendapat apresiasi dari para petinggi Polri dan masyarakat luas. Kiprahnya yang
agresif dalam membela institusi kepolisian dengan tanpa pamrih mendapat
sambutan hanta dari para Kapolres dan jajaran petinggi di berbagai wilayah. Semoga
Maspolin tetap kompak, solid dan menjaga komitmen menjadi Mitra Polri yang
terpercaya.
Salam Promoter
Jakarta, 27 Januari 2017
Arief Luqman el Hakiem (Tim
Pendiri dan Redaktur Pelaksana Maspolin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar