Cari Blog Ini

Kamis, 20 Juli 2017

Irjen Pol. Mochammad Iriawan ; 10 Bulan Menerjang Badai

Jakarta - (20/7/2017) Inspektur Jenderal Polisi Drs. Mochamad Iriawan, SH, MM, MH mengakhiri tugasnya sebagai Kepala Kepolisian Daerah  Metro Jaya, terhitung sejak hari ini, Kamis (20/7) berdasar Surat Telegram Kapolri Nomor 1768/VII/2017, diganti oleh Irjen. Pol. Idham Azis yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Iwan Bule, panggilan akrab M. Iriawan yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 16 September 2016  dipindah jabatan menjadi Asops Kapolri. Kurang lebih 10 bulan Iwan Bule memimpin jajaran kepolisian di ibukota dengan segala dinamikanya. 10 bulan yang berat, penuh tantangan, ujian dan benturan. Namun, terbukti Iwan Bule yang matang di satuan Reserse dan Kriminal mampu membawa ibukota Jakarta tetap aman, kondusif dan melewati segala badai Kamtibmas.

Prestasi paling besar Iwan Bule adalah membawa ibukota Jakarta melalui proses regenerasi kepemimpinan yang sangat melelahkan. Dinamika Pilkada DKI Jakarta menyedot perhatian secara nasional bahkan internasional, sehingga menjadi pertaruhan pihak polri dalam mengemban tugas pengamanan. Nyaris saja situasi ibukota chaos ketika Pilkada DKI Jakarta diwarnai dengan kasus penistaan agama yang melibatkan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama.

Disinilah teruji kepemimpinan, pengalaman dan ketegaran seorang Bhayangkara Sejati yang bernama Mochamad Iriawan, lulusan Akpol 1984. Redaksi Bhayangkara Indonesia News mencatat beberapa prestasi besar Iwan Bule selama 10 bulan memimpin Polda Metro Jaya, selain gelaran Pilkada.

Mengungkap Sabu 1 Ton

Terdekat adalah menggagalkan penyelundupan 1 ton sabu asal China yang dibawa oleh jaringan WN Taiwan. Sabu tersebut rencananya akan diedarkan di Jakarta dan sekitarnya.
Pengungkapan sabu yang terbesar sepanjang sejarah ini terungkap setelah pihak Kepolisian Indonesia menerima informasi dari Kepolisian Taiwan bahwa akan ada pengiriman sabu ke Indonesia dalam jumlah besar oleh 6 WN Taiwan. Sabu tersebut dibawa menggunakan Kapal Wanderlust yang berlayar dari Taiwan sejak Juni 2017 lalu.

"Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan Kaohsiung City Taiwan kira-kira tanggal 17 Juni, cukup lama dia berlayar," ujar Irjen M Iriawan, Kamis (20/7).

Pengungkapan Pembunuh Italia

Iriawan juga berhasil menangkap perampok yang juga pelaku penembakan Italia Chandra Kirana Putri (23). Salah satu pelaku bahkan harus ditembak mati oleh tim gabungan Polda Metro karena melawan. Iriawan yang sempat berjanji kepada kedua orang tua Italia membuat testimoni bahwa janjinya telah tertunaikan.

"Bapak Ferry dan Ibu Sugiharti, maaf saya tidak bisa silaturahmi ke rumah. Sewaktu saya melayat almarhumah Italia, saya pernah berjanji bahwa saya dan jajaran akan mengungkap kasus yang terjadi yang menyebabkan putri bapak ibu meninggal," kata Iriawan ke kedua orang tua Italia Senin (10/7).

Salah satu pelaku penembak Italia, Sudirman kemudian menyerahkan diri beberapa hari setelah rekannya ditembak polisi. Sudirman mengaku sudah lelah bersembunyi dan merasa hidupnya tidak tenang setelah melakukan aksinya yang menewaskan koas dokter gigi itu.

Mengungkap Perampok di Daan Mogot

Tim Polda Metro di bawah kepemimpinan Iriawan juga berhasil menangkap perampok sadis yang menembak mati korbannya Davidson Tantono (31) di Daan Mogot, Jakarta Barat. Iriawan berhasil mengungkap kasus tersebut hingga peran masing-masing pelaku yang dipimpin tersangka Safril.

"Mereka ada tim-tim sendiri dalam melaksanakan kejahatannya. Kaptennya SFL. Dia terpaksa dilakukan penindakan tegas karena melawan petugas dengan merebut senjata api saat diminta menunjukkan pistol di Banyuwangi," ungkap Iriawan saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/6).

Pengungkapan Pembunuhan Sadis di Pulomas

Dan publik tentu masih ingat dengan kasus perampokan rumah di Pulomas, Jakarta Timur. Satu persatu pelaku yang tega mengurung korbannya di dalam sebuah kamar mandi itu berhasil diringkus. Iriawan menyebut pelaku profesional dan sadis dalam menjalankan aksinya.

"Kelihatannya (profesional) kalau sesadis itu. Dia kan tahu kalau dimasukkan ke ruangan sesempit itu, dikunci, dimatikan (lampu), gerendelnya dipatahkan tidak mungkin baru sekali," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan saat ditemui detikcom di ruangannya, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Iriawan juga memutar CCTV yang menunjukkan detik-detik saat Ridwan Sitorus alias Ius Pane cs merampok di rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. "Ini mobil tersangka yang datang, Ertiga warna putih. Tersangka Ius Pane turun pakai topi. Ini kamu yang turun, betul?" kata Iriawan, yang disambut anggukan Ius.

Sukses Amankan Aksi Bela Islam

Kepemimpinan Iriawan di Polda Metro juga tak lepas dari keberhasilannya mengamankan berbagai aksi besar sejumlah ormas Islam. Salah satu aksi yang berhasil berjalan damai adalah aksi 212 pada 2 Desember 2016 lalu.

Iriawan pun turut mendampingi Presiden Joko Widodo yang hadir melaksanakan salat Jumat bersama peserta aksi. Iriawan sempat terlihat membantu Jokowi untuk naik ke atas panggung peserta aksi 212.

Keterlibatan Iriawan secara langsung dalam mengamankan aksi sejumlah ormas Islam juga terlihat di aksi 4 September 2016 (Aksi 411). Kesuksesan ini juga tak lepas dari pimpinan ormas yang berkomitmen untuk menggelar aksi damai meskipun membawa massa yang luar biasa besar.

Meski begitu, Iriawan sempat dilaporkan ke Mabes Polri oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) karena video yang dinilai provokatif saat penanganan demonstrasi. Mantan Kapolda Jawa Barat itu membantah dirinya tidak memprovokasi FPI untuk melakukan kekerasan. Ucapan itupun dia lontarkan setelah massa bubar.

"Saya tidak memprovokasi, saya bicara itu setelah kejadian anarkis. Kenapa saya bicara, (karena) jauh-jauh hari seminggu dua minggu sebelum unjuk rasa saya sudah berkomunikasi dengan seluruh ormas yang terlibat bahwa kami akan menjaga dari provokasi yang ada," papar Iriawan.

Tentu saja ada kekurangan dan ketidakpuasan dari masyarakat terhadap Iwan Bule selama menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Namun jiwa kepemimpinan dan ketegarannya menghadapi bullying dan hujatan patut kita apresiasi dan teladani.

Selamat mengemban amanah baru Jenderal, semoga tetap hebat dan semangat membawa Institusi Polri lebih baik dan dicintai masyarakat. (Arief Luqman El Hakiem / Bhayangkara Indonesia News).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar