Cari Blog Ini

Jumat, 27 Januari 2017

SEJARAH, ARTI NAMA DAN LAMBANG MASPOLIN



Maspolin kependekan dari Masyarakat Polisi Indonesia adalah komunitas masyarakat yang concern dan peduli dengan instistusi kepolisian. Pertama kali terbentuk dari interaksi di media sosial Facebook kemudian semakin intens dalam diskusi di media WhatsApp. Pegiatnya lintas wilayah dan profesi, dari masyarakat biasa, para jurnailis dan awak media, pengusaha, mahasiswa, pengacara, aktifis sosial dan polisi yang masih berdinas aktif. Kami sering menyebut para pegiat Maspolin dengan istilah Netizen Polri.

Para pegiat Maspolin secara aktif melakukan conter opini dan mengangkat berita-berita seputar kegiatan polisi di media sosial dan website. Kami secara proaktif berkomunikasi dengan jajaran kepolisian di tiap-tiap polres untuk mendapatkan berita kegiatan, kemudian dioalah dan di-viral-kan di media sosial. Tujuannya adalah meminimalisir opini negative tentang intistusi kepolisian dan mengangkat citra Polri sebagaimana mestiya. Para pegiat Maspolin sadar bahwa Polri secara institusi adalah lembaga Negara yang terbentuk berdasar peraturan perundang-undangan, dibiaya dengan uang rakyat dengan tujuan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sudah sepantasnya, kita sebagai warga Negara bertanggung jawab mengawasi dan menjaga institusi kepolisian dari kerusakan dan sari setiap upaya untuk melemahkannya.

Sejarah lahirnya Maspolin tidak bisa dilepaskan  dari tokoh hebat Stanley S Sumampouw, seorang pengusaha Jakarta berdarah Manado yang sekian lama berinteraksi dengan institusi Polri. Kami kenal melalui media sosial Facebook dan sama-sama tergabung dalam Grup WhatsApp Halo Dunia Polda Jatim. Saat itu Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono secara aktif mewadahi para Netizen Polri dalam grup WhatsApp. Dimotori oleh seorang telenta muda, Master Serching Engine Optimizing (SEO), Mohammad Khoirul Amin dan para Netizen Polri dari Jawa Timur, Halo Dunia berkembang menjadi komuitas pecinta Polri yang aktif di media sosial dan media online.

Beberapa Kapolres dan petinggi Polri dari berbagai daerah akhirnya juga bergabung dalam Grup Halo Dunia. Saya ikut aktif menulis dan menawarkan ide untuk mengelola manajemen media serta public relation Polri. Beberapa grup Facebook dibuat dimana saya terlibat sebagai moderator dan pengurus.

Awal September 2016 Bang Stanley Sumampouw menghubungi saya secara pribadi melalui WhatsApp dan saluran telepon. Dia mengajak saya untuk membuat komunitas yang lebih greget dan universal guna mewadahi semanat dan antusiasme netizen dalam menjaga institusi Polri. Setelah melalui diskusi intensif, akhirnya kami sepakaat membentuk komunitas baru Masyarakat dan Polisi Indonesia, tepatnya tanggal 22 Sepetember 2016 dibuat Grup Facebook bernama Masyarakat dan Polisi Indonesia, diikuti Grup WhatsApp Forum Diskusi Masyarakat dan Polisi Indonesia.

Untuk lebih menguatkan komunitas, saya mengusulkan sebuah akronim MASPOLIN yang merupakan kependekan dari Masyarakat Polisi Indonesia. Saya kemukakan argument dan program ke depannya. Polisi sebagai kata sifat untuk kata benda masyarakat, yang berrarti masyarakat yang bersifat polisi, maksudnya masyarakat yang tertib, rasional, beradab dan teratur. Tanggal 29 september 2016 saya menyusun company profile maspolin dengan judul Lebih Dekat dengan Maspolin, berisi latar belakang, visi, misi dan program kerja komunitas.

Kemudian daripada itu, Bang Stanley Sumampouw meminta saya untuk membuat gambar dan logo guna dipasang di Grup Facebook maupun grup WhatsApp. Saya menawarkan beberap alternative icon, seperti gambar sketsa Polisi Hoegeng Imam Santoso dan kartun Promoter. Namun menurut Bang Stanley, gambar Hoegeng terlalu berat nanti beban moralnya. Akhirnya dipilih foto polisi naik sepeda onthel, dengan tokoh Kapolres Klaten saat itu, AKBP Faizal. Nampak merakyat dan artistic.

Untuk logo saya mengolah dari desain logo Intistusi Polri dengan modifiasi sedikit. Tanggal 4 Oktober 2016, malam hari saya ajukan logo yang saya buat dengan warna dan bentuk mirip logo kepolisian. Perisai berwarna kuning emas dan hitam, di tengahnya melintang tulisan MASPOLIN, diatasnya ada tiga bintang melambangkan Tribrata, kemudian di bawah ada pita bertuliskan Masyarakat Polisi Indoensia. Jadilah logo resmi Maspolin yang disiapkan untuk kepentingan surat menyurat dan kedinasan.

Dengan menggunakan logo mirip institusi Polri, diharpkan para pegiat Maspolin sadar bahwa mereka bagian yang tak terpisahkan dari institusi polri, wajib menjaga kehormatan dan kewibawaan korps Bhayangkara di manapun berada. Hingga saat ini, Maspolin terus berkembang dan mendapat apresiasi dari para petinggi Polri dan masyarakat luas. Kiprahnya yang agresif dalam membela institusi kepolisian dengan tanpa pamrih mendapat sambutan hanta dari para Kapolres dan jajaran petinggi di berbagai wilayah. Semoga Maspolin tetap kompak, solid dan menjaga komitmen menjadi Mitra Polri yang terpercaya.

Salam Promoter
Jakarta, 27 Januari 2017

Arief Luqman el Hakiem (Tim Pendiri dan Redaktur Pelaksana Maspolin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar