Cari Blog Ini

Senin, 16 Januari 2017

THE SPIRIT OF MASPOLIN

Sejak resmi lahir 22 September 2016, MASPOLIN (Masyarakat Polisi Indonesia) terus berkembang tak terbendung. Sebagai komunitas media online yang bermitra dengan Institusi Polri, Maspolin tergolong aktif dan agresif.
Berawal dari satu Grup Facebook “Maspolin” dan satu Grup WhatsApp “Forum Diskusi Maspolin”, kini MASPOLIN sudah memiliki lebih dari 20 (dua puluh) Grup Facebook dan portal berita dalam bentuk domain. Juga memiliki 10 (sepuluh) Grup WhatsApp termasuk di dalamnya Grup WhatsApp Kelas Jurnalis, dimana pegiat Maspolin belajar dan berdiskusi seputar dunia jurnalistik.
Jajaran Perwira dan anggota aktif korps Bhayangkara juga concern dan selalu monitor perkembangan Maspolin. Polres Kampar di Riau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur tidak ketinggalan dari Mabes Polri ada Karo Penmas, Brigjen Pol. Rikwanto yang selalu membimbing dan memberi pencerahan pada pegiat Maspolin.
Sekali lagi, Maspolin adalah sebuah keajaiban. Tidak ada uang beredar, tidak ada gaji dan upah, tidak ada konflik dan intrik, bahkan semua program dan kegiatan dikordinasikan melalui rapat-rapat di media online. Ada grup WhatsApp khusus Dewan Redaksi Maspolin untuk mengatur dan mengelola Media Maspolin Grup.
Saya menyebut, pegiat Maspolin adalah pejuang dan relawan. Mereka semua bergerak karena sebuah semangat (spirit). Spirit itu adalah cinta dan kepercayaan, harapan akan sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang santun, beradab, teratur dan rasional. Itulah The Spirit Of Maspolin.
Pegiat Maspolin bukanlah pengangguran dan pengemis yang meminta belas kasihan kepada petinggi polri untuk sekedar hidup atau beli pulsa. Pegiat Maspolin memiliki pekerjaan, usaha dan penghidupan masing-masing. Bang Stanley Sumampouw sebagai sesepuh dan penggagas Maspolin adalah pengusaha besar di ibukota, dengan pengalaman dan ratusan bisnis yang dikelola. 

Imam Nurcahyo, sebagai wakil pemimpin redaksi adalah jurnalis hebat yang mengelola media besar BBC (beritabojonegoro.com). Saya sendiri aktif sebagai konsultan manajemen dan mengelola Tabloid Bhayangkara Indonesia. Mustain dari Lamongan adalah wartawan senior yang mengelola suaraindonesianews dan memorandum. Bunda Tatiana Razaini adalah aktifis perempuan dari Bandung yang produktif.
Ferdinand Mokodompit dari Manado adalah praktisi pendidikan, Anto Badai bekerja sebagai kepala pada Riau TV milik Jawapos Grup. Tarie dari Probolinggo adalah aktifis dan praktisi ketenagakerjaan. Fals dari Trenggalek adalah wartawan Kompas Grup. Rimbawan Sugianto adalah Lawyer hebat di Bekasi. 
Jurnalis muda Maspolin seperti Zamroni, Vera, Linda, Tyan, dan lainnya memiliki kegiatan produktif disamping masih aktif kuliah.
Para pegiat Maspolin adalah orang-orang terhormat yang berkomitmen mendedikasikan dirinya untuk kebaikan institusi polri. Saya merasa beruntung dan bahagia menjadi bagian dari komunitas masyarakat yang tercerahkan dan penuh semangat. Saya bangga menjadi pegiat Maspolin. WE ARE MASPOLIN…
Arief Luqman El Hakiem (Redaktur Pelaksana Maspolin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar